Apa Ciri-Ciri dan Persyaratan Kalimat Efektif ? Berikut Pembahasannya !
Apa Ciri-Ciri dan Persyaratan Kalimat Efektif ? Berikut Pembahasannya ! - Pada kesempatan kali ini saya akan membahas info mengenai Ciri-Ciri dan Persyaratan Kalimat Efektif. Halo sob, apa kamu pernah menemui sebuah tulisan yang kalimatnya berbelit-belit? Setelah membaca tulisan itu, kamu justru pusing sendiri dan tidak paham pokok pesan yang ingin dikatakan oleh penulisnya. Nach Jika demikian, itu berarti pertanda kalimat yang dipakai dalam tulisan itu tidak efisien atau efektif,
Memang sich, membuat kalimat bukan hal yang susah. Tetapi, apa kalimat yang kamu tulis sukses menyampaikan info yang ingin dikatakan?
Ada beragam tipe kalimat yang dipakai untuk tuliskan sebuah ide dengan bahasa Indonesia, satu diantaranya yakni kalimat efektif yang hendak jadi ulasan kita ini kali. Apa saja Ciri-Ciri dan Persyaratan Kalimat Efektif? Agar ‘gak kebingungan mari kita ulas bersama!
Ciri-ciri Kalimat Efektif
Walau kalimat efisien terbagi dalam SPOK, tak berarti jika bentuk kalimatnya harus pendek-pendek. Bisa saja kalimatnya singkat, tapi memusingkan dan bisa saja kalimatnya panjang, tapi infonya gampang dimengerti. Untuk tersebut, agar dapat memakai kalimat efisien secara baik, mari dalami beberapa ciri ciri dalam kalimat efektif.
- Mempunyai elemen utama atau dasar, minimum elemen Subyek (S) dan Predikat (P).
- Patuh pada tata ketentuan ejaan yang berjalan.
- Memakai pilihan kata yang akurat.
- Memakai kesepadanan di antara susunan bahasa dan jalan pemikiran yang rasional dan struktural.
- Memakai kesejajaran wujud bahasa yang digunakan.
- Lakukan penekanan gagasan dasar.
- Merujuk pada kehematan pemakaian kata.
- Memakai macam susunan kalimat.
Baca Juga : Contoh Kalimat Efektif Singkat dan Paragraf
Persyaratan Kalimat Efektif
Ada banyak persyaratan atau konsep supaya satu kalimat bisa dikatakan sebagai kalimat efisien. Apa sajakah? Berikut 8 (delapan) persyaratan kalimat efisien dan contoh dan pembaruannya.
1. Kelogisan
Satu gagasan kalimat bisa secara mudah dimengerti dan penulisannya sesuai ejaan yang berjalan. Disamping itu, beberapa unsur dalam kalimat harus juga mempunyai jalinan yang rasional dan logis. Berikut contoh kalimatnya:
Kalimat tidak efisien: "Untuk menyingkat waktu, saya akan ambil jalur paling cepat."
Kalimat efisien: "Untuk menghemat waktu, saya akan ambil jalur paling cepat."
2. Ketegasan
Lakukan penonjolan pada gagasan dasar dari satu kalimat. Ada cara-cara yang bisa dilaksanakan untuk membuat penekanan pada suatu kalimat, yakni:
Menempatkan kata yang ditonjolkan pada awal kalimat, misalnya:
"Presiden menginginkan supaya rakyat membuat bangsa dan negara dengan kekuatan yang ada di masing-masing pribadi."
Penekanan: Presiden menginginkan
Membuat posisi kata yang rasional, misalnya:
Kalimat tidak efisien: "Bukan seribu, sejuta, atau 100, tapi berjuta-juta rupiah"
Kalimat efisien: "Bukan 100, seribu, atau sejuta, tapi berjuta-juta rupiah."
Lakukan repetisi (perulangan kata), misalnya:
"Saya sukai akan harumnya, saya sukai akan keelokannya."
Lakukan pertentangan pada gagasan yang ditonjolkan, misalnya:
"Bruno bukan anak yang nakal dan pemarah, tapi baik dan penyabar."
Memakai partikel penekan/penegas, misalnya:
"Jihanlah yang bertanggungjawab atas peristiwa ini."
3. Kehematan
Pakai kalimat secara irit, tetapi tidak kurangi arti atau mengganti info yang ingin dikatakan. Dalam membuat kalimat efisien, pemakaian kata, frasa, atau wujud yang lain tidak diperlukan harus dijauhi. Misalnya:
Jauhi perulangan subyek. Bila subyek dalam sebuah kalimat cuman satu, penyebutannya tak perlu diulangi. Sebagai contoh:
Kalimat tidak efisien: "Karena ia rajin, ia jadi juara satu."
Kalimat efisien: "Karena rajin, ia jadi juara satu."
Jauhi persamaan kata kata. Bila dalam sebuah kalimat ada dua kata yang bermakna sama, cukup pakai salah satunya saja. Sebagai contoh:
Kalimat tidak efisien: "Yarsa rajin olahraga agar supaya sehat."
Kalimat efisien: "Yarsa rajin olahraga agar sehat."
Lihat wujud kata jamak. JIka sebuah kata sudah bermakna jamak, jadi tidak perlu dipertambah kata yang memiliki makna jamak kembali. Sebagai contoh:
Kalimat tidak efisien: "Semua peserta dimohon berdiri."
Kalimat efisien: "Peserta dimohon berdiri."
4. Ketepatan
Info yang hendak dikatakan pada suatu kalimat harus tepat (sesuai target), hingga diperlukan kecermatan yang tinggi. Banyak hal yang penting jadi perhatian untuk membuat keakuratan kalimat yaitu; menggunakan kata yang pas, kata berpasangan harus sama sesuai, dan jauhi penghapusan preposisi. Berikut misalnya:
Kalimat tidak efisien: "Arloji Ayah yang unik itu dipasarkan dengan harga terjangkau."
Kalimat efisien: "Arloji unik punya Ayah itu dipasarkan dengan harga terjangkau."
5. Kecermatan
Kalimat efisien jangan memunculkan tafsiran double/kalimat yang problematis. Lihat pemakaian kata atau pilihan kata. Karena kalimat efisien cuma mempunyai satu arti, tidak menyelimpang atau problematis. Sebagai contoh:
"Mahasiswa perguruan tinggi yang populer itu terima hadiah."
Kalimat itu berkesan problematis karena tidak bisa memperlihatkan siapakah yang disebutkan populer, apa ‘mahasiswa' atau ‘perguruan tinggi'? Agar efisien, kalimat itu bisa diganti menjadi satu diantara dari 2 wujud berikut, sesuai arti tujuan:
"Mahasiswa yang populer itu terima hadiah."
"Mahasiswa dari perguruan tinggi itu terima hadiah."
Baca Juga : Apa Pengertian Kalimat Efektif
6. Kepaduan
Kesatuan maknanya info yang dikatakan tidak terpecah-pecah dan tidak berbelit-belit. Tak perlu menyelipkan kata seperti ‘daripada' atau ‘tentang' di antara predikat kata kerja dan object pasien. Misalnya yakni:
Kalimat tidak efisien: "Novel ini mengulas mengenai pertemanan di sekolah."
Kalimat efisien: "Novel ini mengulas pertemanan di sekolah."
7. Kesejajaran
Kalimat efisien harus mempunyai kemiripan wujud kata atau arti yang digunakan dalam kalimat. Kesejajaran berada pada pemakaian sisipan, dan dalam soal susunan, kesejajaran ada di klausa-klausa yang isi kalimat majemuk. Sebagai contoh:
Kalimat tidak efisien: "Junot membantu anak itu dengan dipapahnya ke tepi jalan."
Kalimat efisien: "Junot membantu anak itu dengan memapahnya ke tepi jalan."
8. Kesepadanan
Susunan kalimat efisien harus penuhi elemen gramatikal yakni elemen SPOK, minimum Subyek (S) dan Predikat (P).
Contoh: "Johan belajar dalam kelas."
Subyek kalimat itu ialah ‘Johan' dan predikatnya ialah ‘belajar.'
Penutup
Nah bagaimana sob, sudah paham belum? kalau belum sobat harus terus banyak-banyak membaca ya! agar sobat lebih paham dan mengerti apa itu kalimat efektif. Demikian artikel yang membahas info mengenai Ciri-Ciri dan Persyaratan Kalimat Efektif. Semoga artikel yang saya bahas kali ini bisa berguna serta dapat membantu pembaca sekalian dalam belajar mengenai kalimat efektif. Terimakasih
Tidak ada komentar untuk "Apa Ciri-Ciri dan Persyaratan Kalimat Efektif ? Berikut Pembahasannya !"
Posting Komentar